Adaptasi sendiri adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Ternak yang baru tiba di lokasi jangan langsung ditempatkan pada kandang/ tempat pemeliharaan permanent, tetapi tempatkan dahulu pada kandang sementara untuk proses adaptasi yang memerlukan waktu sekitar beberapa minggu. Dalam proses adaptasi ternak diamati terhadap penyakit cacing (dengan memeriksa fesesnya), penyakit orf, pink eye, kudis, diare, dan sebagainya. Apabila positif terhadap penyakit tertentu segera diobati dan lakukan isolasi. Dalam adaptasi ini juga termasuk adaptasi terhadap jenis pakan yang akan digunakan. Pemberian pakan baru jangan dilakukan secara langsung, tetapi dilakukan dengan cara bertahap. Pada adaptasi ini biasanya harus disiapkan berbagai obat-obatan untuk mengantisipasi terhadap kemungkinan timbulnya berbagai penyakit. Setelah 2-4 minggu ternak dalam keadaan sehat, maka siap untuk dipindahkan dalam kandang utama (Permanent).
Beberapa tindakan yang perlu dilakukan dalam proses adaptasi ternak ruminansia di lingkungan baru adalah :
1. Mengawasi keadaan ternak secara kontinyu, apabila ada ternak yang sakit harus segera di pendahkan ke kandandang karantina untuk diberi perawatan.
2. Pengelompokan ternak ruminansia berdasarkan kondisi dan apabila ada yang sakit dikelompokkan berdasarkan jenis penyakit dengan tujuan untuk menghindari penularan pada ternak yang lain.
3. Di awal kedatangan selama tujuh hari pertama, pakan kambing harus tersedia secara adlibitum (terus menerus) dengan tujuan memberikan kesempatan mengkonsumsi pakan secara maksimal..
4. Recording atau pencatatan wajib dilakukan sesuai dengan data yang dibutuhkan seperti riwayat kebuntingan, tanda-tanda birahi dan sebagainya.
Sumber:
http://kidungasmara.biz/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar