Identifikasi ternak merupakan suatu bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap ternak. Identifikasi ternak dapat dilakukan dalam bentuk ear tag, tato dan papan nama. Identifikasi ternak sangat membantu dalam setiap penanganan terhadap ternak tersebut, misalnya dalam hal penampungan semen. Adanya ear tag dapat membantu petugas handle untuk memeriksa pejantan apakah sesuai dengan jadwal penampungan atau tidak dan kemudian mengeluarkan pejantan yang siap ditampung semennya. Metode identifikasi ternak dapat terbagi dalam 2 kategori, yaitu permanen dan temporer. Identifikasi permanen meliputi menusuk telinga dan pemakaian tattoo, Sketsa, foto, merek (pemberian nama) dan elektrik. Tipe nonpermanen yaitu memakaikan kalung di leher, pemberian tanda di telinga, pemberian gelang kaki, penandaan pada punggung, rantai leher dengan tanda, pemberian tanda di panggul, pemberian tanda pada ekor, menandai dengan cat dan crayon, dan sebagainya. Metode ini sangat ideal untuk semua kondisi. Proses penaandaan pada ternak sangat penting karena agar mempermudah dalam pengidentifikasian. Dimana indentifikasi ternak akan membantu proses rekording, dimana manusia memiliki sifat yang sejak lahir sudah ada pada diri manusia yaitu lupa. Selain itu juga pemberian tanda pada ternak akan mempermudah dalam pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut. Selain itu, pemberian tanda ini juga memudahkan untuk melakukan identifikasi tiap-tiap sapi yang dipeliharabaik dalam mengetahui siklus birahi, dan jenis ternak yang dipelihara.
1. Label Kandang (Barn Nameplates).
Pada usaha ternak perah yang menggunakan kotak kandang (stall barn), nomor kotak kandang sering digunakan sebagai identititas sapi perah. Label yang paling sering digunakan adalah yang berukuran lebar 6 - 8 inci (9 - 12 cm) dan panjang 14 - 18 inci (35 - 45 cm) dari bahan kertas tebal, plastik, papan atau plywood. Untuk memperoleh keseragaman, label tersebut biasanya diberi garis - garis sebagai tempat untuk menuliskan nama atau nomor sapi, umur, tanggal kawin, tanggal melahirkan, produksi susu, kandungan lemak susu, tipe ransum dan data lain yang dianggap perlu yaitu yang merupakan informasi dasar mengenai seekor ternak.
2. Tato Telinga (Ear Tattoos).
Tato telinga dibuat dengan membuat lubang-lubang kecil menggunakan jarum khusus di sekitar bagian dalam telinga lalu lubang- lubang tersebut diolesi dengan tinta khusus. Sebuah tang khusus digunakan untuk melubangi kulit telinga dalam bentuk huruf atau nomor tertentu. Sebelum dilubangi, bagian dalam telinga dibersihkan terlebih dulu untuk mencegah infeksi dan menjamin agar pelumeran tinta tidak sampai terhalang oleh kotoran yang melekat pada telinga. Tinta ini tidak bisa dihapus kalau luka sudah sembuh, sehingga nomor atau huruf yang terbentuk menjadi permanen. Guna memperoleh nomor/ huruf tato yang berbeda-beda digunakan tang tato yang kepalanya dapat berputar.
3. Sistem kerat ( ear notching )
Yakni memberikan tanda pengenal dengan mengunakan silet atau pisau yang tajam untuk mengerat telinga, caranya adalah sebagai berikut : sebelum daun telinga dikerat terlebih dahulu bagian yang akan dikerat dibersihkan dengan spiritus atau alkohol. Setelah selesai pengeratan,bagian yang beri obat merah
4. Foto dan Sketsa (Photograph and Sketches).
Identifikasi dengan foto dan sketsa dapat digunakan untuk ternak yang memiliki warna bulu yang tidak seragam seperti sapi FH, Guernsey dan Ayrshire. Pola penyebaran warna bulu (broken colot pattern), sama seperti sidik jari, adalah besifat khas untuk setiap ekor sapi sehingga dapat digunakan sebagai identitas yang unik. Banyak di antara format rekor/ file ternak yang dilengkapi dengan sket/ gambar sapi yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan pola penyebaran warna seekor sapi. Atau bila memungkinkan, dapat juga digunakan foto ternak tersebut yang diambil dari sisi kiri dan sisi kanan. Kelemahan utama cara ini adalah tidak menyediakan banyak informasi terutama yang bersifat harian.
5. Cap Panas (Hot Brands).
Cap panas termasuk metode pemberian tanda (marking) permanen dan mudah dibaca. Namun demikian banyak peternak kurang menyukainya karena cara ini dapat mengubah penampakan sapi, antara lain merusak kulit. Selain itu, cara ini memerlukan peralatan khusus untuk memegang ternak saat pemberian cap panas. Selanjutnya, di beberapa negara cara ini tidak direkomendasikan karena dianggap menyakiti ternak.
6. Cap Beku (Freeze Brands).
Cap beku dibuat dengan peralatan khusus yang harganya mahal sehingga banyak peternak menganggapnya kurang ekonomis. Namun di beberapa tempat pembuatan cap beku ini dilayani oleh ahli veteriner atau penyedia jasa IB. Sebelum dicap, bulu di areal yang akan dicap digunting lalu dicuci dengan alkohol. Branding iron(pembuat cap) yang umum digunakan memiliki kepala dari tembaga, aluminium atau baja sedang untuk pembeku digunakan nitrogen cair atau campuran es kering. Setelah didinginkan, besi pencap (branding iron) dilekatkan erat-erat ke kulit ternak selama 40 - 60 detik sehingga kulit mengalami pembekuan. Faktor-faktor seperti jenis logam dan pendingan yang digunakan, umur ternak serta banyak tidaknya bulu di tempat yang mau dicap akan mempengaruhi lama waktu yang diperlukan untuk pelekatan besi pencap ke kulit ternak. Lima sampai enam minggu kemudian, kulit telah sembuh dari pengaruh pembekuan dan bulu di atasnya tumbuh menjadi putih. Cap seperti ini bersifat permanen dan harus ditaruh pada bulu berwarna gelap agar mudah kelihatan. Kesulitan dalam menyediakan peralatan penjerat sapi serta alat dan bahan yang mahal membuat cara ini kurang populer.
7. Anting-anting Logam (Metal Ear Tags).
Anting-anting logam merupakan bentuk identifikasi yang paling umum digunakan. Mereka dilekatkan ke telinga dengan tang khusus. Di negara-negara maju, peternak bisa memperoleh anting-anting logam yang sudah dilengkapi dengan nomor atau kode. namun peternak juga dapat merancangnya sendiri menggunakan tinta khusus. Kelemahan cara ini adalah nomor atau kode agak susah dibaca kecuali ternaknya sangat jinak sehingga mudah didekati atau kalau tidak ternak perlu dikurung lebih dulu.
8. Anting-anting Plastik (Plastic Ear Tags).
Selain dari logam, anting-anting ada juga yang terbuat dari plastik, baik yang sudah dilengkapi dengan nomor/kode maupun yang masih kosong. Di pasaran tersedia anting - anting plastik dengan warna dan bentuk yang berbeda-beda. Cara aplikasinya sama seperti anting-anting logam yaitu menggunakan tang khusus.
9. Sistem peneng
Sistem ini banyak dipraktikan oleh para peternak tradisional di desa-desa. dengan cara yakni memberi kalung pada ternak dari rantai besi atau bahan lain di beri tanda huruf , nomor atau tulisan
10. Label Pergelangan Kaki dan Ekor (Ankle and Tail Tags).
Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label. Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.
Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label. Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar