Pakan jadi yang diproduksi diambil sampel dan akan melalui proses pengetesan sebelum di distribusikan konsumen. Tes pakan tersebut dilakukan agar pakan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan dan jika pakan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan karena faktor kandungan nutrisinya maupun keadaan fisik maka akan dilakukan remix untuk pemrosesan pakan selanjutnya, tentunya dengan formulasi yang baik dan sesuai.
Tes pakan dilakukan agar pakan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan
Pakan tersebut dilakukan pengetesan dengan uji pellet durability index (PDI), screen test, NIR, dan hardness feed. PDI dilakukan untuk mengetahui ketahanan pakan terhadap guncangan selama perjalanan maupun pada proses penumpukan. PDI dilakukan dengan menggunakan alat Tumbler maupun Holmen tester, perbedaan dari dua alat diatas adalah penggunaanya, holmen testeradalah alat PDI yang digunakan secara outomatis dan secara cepat dapat diketahui hasilnya sedangkan Tumbler dilakukan dengan manual. Screen test dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik pakan yang dihasilkan. NIR digunakan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan yang dihasilkan dengan menggunakan pancaran sinar infra merah untuk melihat panjang gelombang sehingga dapat dilihat berdasarkan panjang gelombang tersebut.Hardness feed adalah uji kelayakan kekerasan pakan yang dihasilkan, tes ini adalah uji sebagai keras tidaknya pakan yang akan dimakan oleh ternak. Hardness feed normalnya adalah skor 6, apabila skor melebihi 6 maka pakan tersebut teralu keras untuk dimakan ayam, dan apabila skor rendah maka pakan akan cepat hancur pada saat ayam mematuk. Hardness feed dilakukan dengan menggunakan alat bernama Stokes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar