Pengertian Artificial Insemination ( AI )
Artificial incemination atau inseminasi buatan adalah satu metode menempatkan sel reproduksi hewan jantan (sel sperma) di dalam saluran reproduksi hewan betina. Ini disebut kawin buatan sebab dalam prosesnya sebuah tabung inseminasi di gunakan untuk mengawinkan seekor sapi betina, berbeda dengan sapi betina yang dikawinkan langsung dengan pejantan. Peternak dan para ahli peternakan lebih senang menggunakan istilah AI atau IB (inseminasi buatan).
Dalam sejarah penggunaan AI pernah dilakukan sejak tahun 1300-an di Arab. Namun penelitian secara ilmiah tentang AI dan breeding yang pertama tercatat pada tahun 1780. ini melibatkan studi tentang perkawinan pada anjing. Inseminasi buatan pada sapi yang pertama di Amerika Serikat terjadi pada 1938, sejak itu tehnik AI berkembang dan menjadi populer.
Penggunaan AI dimungkinkan untuk hampir semua ternak, namun demikian penggunaan yang paling populer pada sapi. Alasannya adalah : (1) semen sapi mudah disimpan, dan (2) peternak sudah siap atau familier dengan konsep ini untuk perkawinan sapinya. Dengan AI dapat membuat semen dari pejantan terbaik di suatu negeri dapat dimanfaatkan untuk setiap peternak dengan harga yang terjangkau.
Semen dapat dikumpulkan dari pejantan yang baik, dibekukan, dan disimpan dalam waktu yang lama. Mungkin mengejutkan dipelajari bahwa karena tehnik tersebut, semen dari pejantan yang telah mati beberapa tahun silam, masih baik untuk mengawini sapi betina. Juga memudahkan pengiriman dengan darat, laut maupun udara ke berbagai penjuru dunia. Keseluruhan proses penanganan semen dengan tehnik AI telah memung-kinkan pejantan yang baik kualitasnya mengawini beberapa ratus ribu sapi betina, yang tidak mungkin dilakukan bila dengan cara kawin alami. AI juga telah banyak membantu peningkatan kualitas genetik sapi perah, dalam peningkatan produksi susu. Keberhasilan AI ditengarai dengan peningkatan jumlah ternak yang diinseminasi buatan tiap tahun.
Keunggulan Inseminasi Buatan.
IB berarti peningkatan penggunaan pejantan sapi perah yang berkualitas baik. Seekor pejantan yang digunakan mengawini sapi betina secara alami digunakan hanya sekitar 3–4 tahun hampir disemua peternakan. Namun seekor pejantan yang semennya digunakan untuk IB dapat digunakan selama 10 tahun untuk mengawini sejumlah sekitar 750.000 ekor sapi betina. Karena pengangkutan semen jauh lebih mudah, maka penggunaan seekor pejantan yang baik dapat diperbanyak keberbagai peternakan / sangat luas bahkan sampai ke luar negara. AI juga membantu mengurangi penyebaran penyakit.
Dengan menggunakan AI peternak tidak harus menghadapi persoalan manajemen sapi pejantan, mengurangi resiko nakalnya pejantan yang dapat membahayakan peternak, menghilangkan biaya pakan pejantan, penyediaan kandang yang lebih kokoh dan sebagainya.
Pejantan yang kualitasnya baik sangat mahal bagi setiap peternak, dengan penggunaan secara kooperatif dan tehnik AI merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya yang mahal tersebut. Keunggulan AI yang lain adalah semen yang diproduksi harus bebas dari penyakit. Pejantan yang digunakan untuk AI harus dilakukan uji kesehatan secara rutin. Dan harus bebas dari penyakit organ reproduksi (venereal disease). Biasanya kedalam semen yang diproduksi juga dimasukkan antibiotik untuk menjaga kualitasnya. Bahaya penularan / penyebaran penyakit yang berhubungan dengan reproduksi seperti brucellosis, vibriosis, leptospirosis, dan trichomoniasis sangat berkurang.
Penggunaan AI dapat mencegah seekor sapi betina dikawini oleh sapi pejantan yang kualitas genetiknya rendah. Semua pejantan yang digunakan lembaga yang memproduksi semen telah teruji yang biasa disebut ”proven bull” . Untuk menghasilkan proven bull, pejantan tersebut dikawinkan dengan banyak betina di beberapa peternakan. Hasil anaknya dari perkawinan ini dievaluasi dan dibandingkan dengan sapi-sapi betina yang lain. Bila hasilnya lebih baik dari betina yang lain, maka pejantan tersebut memiliki breeding value yang superior (memiliki nilai breeding yang lebih baik). Dengan AI memungkinkan untuk menguji pejantan pada waktu masih muda. Proven bull merupakan jaminan bagi peternak bahwa mereka hanya menggunakan pejantan kualitas baik.
Pejantan kualitas baik yang mempunyai hambatan / kendala juga dapat digunakan dengan baik menggunakan program AI. Umur dan ukuran tubuh yang besar hanya dua dari sekian banyak kendala yang dapat dikurangi dari pemakaian pejantan secara langsung. Dengan AI, heifer dapat dikawinkan dengan mudah dan tanpa resiko perlukaan saat dika-winkan.
Kerugian Artificial Insemination (AI)
Peternak yang menggunakan program AI harus mengatasi problema yang muncul. Problema utama adalah sapi-sapinya harus diawasi secara ketat untuk mengamati periode estrus. Ini membutuhkan waktu minimal untuk pengawasan sedikitnya dua kali sehari, bila tidak sangat memungkinkan hasil AI akan jelek. Banyak peternakan yang menggunakan pejantan karena hal ini.
Masalah lain, untuk program AI membutuhkan program pelatihan khusus. AI tidak mudah untuk dipelajari, dan membutuhkan pengalaman praktek yang cukup untuk meningkatkan ketrampilan. Inseminator harus memiliki dua tangan yang cukup panjang dan kuat, dan pengetahuan yang khusus. Harus tersedia peralatan AI khusus yang merupakan investasi modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar