Kerbau Murrah adalah salah satu bangsa kerbau yang banyak diternakkan di Indonesia, khususnya di daerah sekitar Medan Sumatera Utara oleh para pekerja perkebunan dan bekas pekerja perkebunan yang didatangkan dari India selama masa penjajahan Belanda.
Kerbau Murrah adalah kerbau perah yang paling penting. Daerah asli kerbau Murrah berada di Utara Pradesh Barat, Delhi, Haryana di India serta Karachi di Pakistan. Selain sebagai penghasil susu kerbau Murrah juga tercatat sebagai penghasil lemak yang paling efisien. Daerah asli ternak ini terletak pada wilayah 128o – 30 oLU.
Tanda-tanda spesifik kerbau Murrah : bentuk tubuh massiv, bangun tubuh kuat dengan punggung pendek dan luas. Leher ringan dengan kepala seimbang terhadap bangun tubuh yang padat. Pinggul luas serta berhubungan dengan kuartet kelenjar susu. Anggota badan pendek dan kuat, padat. Ekor mempunyai bulu kipas berwarnan putih. tanduk melingkar dalam bentuk spiral.
Warna tubuh pada umumnya hitam. Ambing berkembang dengan baik, dengan vena susu tampak menonjol serta ke empat puting susu terpisah satu dengan yang lainnya cukup jauh. Puting kuater belakang pada umumnya lebih panjang daripada yang depan. Tinggi gumba dan panjang badan kerbau jantan 142 cm dan 149,8 cm sedangkan yang betina sekitar 132,1 dan 147,3 cm. Kerbau jantan mempunyai berat badan 566,9 kg dengan lingkar dada 220,7 cm, sedangkan kerbau betina dewasa berat badannya sekitar 430 kg dengan lingkar dada 218,4 cm.
Baca juga : 5 Kerbau Perah Terpopuler
Kerbau Murrah merupakan kerbau perah utama di dunia. Produksi susunya rata-rata 3.500 – 4.000 lbs ( 1 lbs = 0,453 kg) setiap laktasi, bahkan kerbau Murrah yang terseleksi dapat menghasilkan susu 5.000 – 7.000 lbs per laktasi. Keturunan kerbau Murrah yang terbentuk karena perbedaan daerah dan lokasi hidup antara lain Nili, Ravi, dan Kundi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar