Ternak

Sabtu, 31 Oktober 2015

Proses, Teknik, dan Cara Penyamakan Kulit

Proses, teknik, dan cara penyamakan kulit. Penyamakan kulit adalah suatu proses mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak (leather). penyamakan kulit biasanya digunakan pada hampir semua jenis ternak antara lain kulit sapi, kerbau, kambing, kelinci, domba, ikan pari dll, bahkan beberapa hewan ekstrim diantaranya ular, harimau dan buaya. Penyamakan kulit merupakan cara untuk mengubah kulit yang bersifat labil dan mudah rusak oleh pengaruh fisik, kimia dan biologi menjadi kulit yang stabil terhadap pengaruh tersebut yang biasa disebut. Kulit samak memiliki sifat khusus yang sangat berbeda dengan kulit mentahnya, baik sifat fisis maupun sifat khemisnya. Kulit mentah mudah membusuk dalam keadaan kering, keras, dan kaku. Sedangkan kulit tersamak memiliki sifat yang awet dan mudah dibentuk menjadi segala jenis kerajinan diantaranya tas, jaket, sabuk atau gesper, gantungan kunci, cover buku, dompet dan kerajinan lainnya. 

Teknik mengolah kulit mentah menjadi kulit samak disebut penyamakan. Dengan demikian, kulit hewan yang mudah busuk dapat menjadi tahan terhadap serangan mikroorganisme. Prinsip mekanisme penyamakan kulit adalah memasukkan bahan penyamak ke dalam jaringan serat kulit sehingga menjadi ikatan kimia antara bahan penyamak dan kulit didalam serat kulit.


Dalam proses penyamakan dikenal adanya sistem penyamakan berbulu dan tidak berbulu. Sistem penyamakan berbulu tentunya ditujukan untuk mempertahankan keindahan bulunya sedangkan penyamakan tidak berbulu tentunya sengaja ditujukan untuk menghilangkan bulu. Sekilas yang membedakan kedua proses ini adalah dilakukannya proses pengapuran pada sistem penyamakan tidak berbulu dengan tujuan supaya mempermudah dalam menghilangkan bulunya.

Terdapat tiga tahapan pokok dalam industri penyamakan kulit yaitu :

pretanning atau Pengerjaan basah (beamhouse), Kegiatan ini bertujuan untuk mengawetkan kulit mentah agar dapat bertahan hingga penyamakan sesungguhnya dilakukan. Kegiatan ini dinamakan dengan pengerjaan basah yang meliputi proses perendaman (soaking), pengapuran (liming), pembuangan kapur (deliming), baitsen (bating), dan pengasaman (pickling). Adapun tujuan dari masing-masing kegiatan yaitu :
  • Perendaman bertujuan untuk mengubah kondisi kulit kering menjadi lemas dan lunak.
  • Pengapuran bertujuan untuk menghilangkan bulu dan epidermis, kelenjanr keringat dan lemak, zat-zat yang tidak diperlukan, memudahkan pelepasan subcutis, dsb.
  • Pembuangan kapur bertujuan untuk menghilangkan kapur yang tergandung dalam kulit, karena penyamakan dilakukan dalam kondisi asam sehingga harus terbebas dari kapur yang bersifat basa.
  • Bating merupakan proses penghilangan zat-zat non kolagen
  • Pengasaman bertujuan membuat kulit bersifat asam (pH 3,0 – 35), agar kulit tidak bengkak bila bereaksi dengan obat penyamaknya.


Penyamakan (tanning), kulit pickle direndam pada bahan penyamak, yang proses penyamakannya terdiri dari penyamakan nabati, penyamakan krom, penyamakan kombinasi, dan penyamakan sintesis. Tahapan proses penyamakan disesuaikan dengan jenis kulit. Kulit dibagi atas 2 golongan yaitu hide (untuk kulit dari binatang besar seperti kulit sapi, kerbau, kuda dan lain-lain), dan skin(untuk kulit domba, kambing, reptil dan lain-lain). Jenis zat penyamak yang digunakan mempengaruhi hasil akhir yang diperolah. Penyamak nabati (tannin) memberikan warna coklat muda atau kemerahan, bersifat agak kaku tapi empuk, kurang tahan terhadap panas. Penyamak mineral paling umum menggunakan krom. Penyamakan krom menghasilkan kulit yang lebih lembut / lemas, dan lebih tahan terhadap panas.

Penyelesaian akhir (finishing), prosesnya terdiri dari pengetaman (shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (neutralizing), pengecatan dasar, peminyakan (fat liquoring), penggemukan (oiling), pengeringan, pelembaban, dan perenggangan. Kegiatan setelah penyamakan kulit terdiri atas pengetaman (shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (neutralizing), pengecatan dasar, peminyakan (fat liquoring), penggemukan (oiling), pengeringan, pelembaban, dan perenggangan, masing-masing kegiatan yaitu seperti berikut :
  • Pengetaman merupakan suatu kegiatan yang membuat kulit memiliki tingkat ketebakan yang sama.
  • Pemucatan bertujuan untuk menghilangkan flek-flek besi, merendahkan pH, dan lebih menguatkan ikatan antara bahan penyamak dengan kulit.
  • Penetralan dilakukan bagi kulit samak krom, karena kulit samak krom berkadar asam tinggi, sehingga perlu dinetralkan agar tidak mengganggu proses selanjutnya.
  • Pengecatan dasar dilakukan dengan tujuan agar pemakaian cat tutup tidak terlalu tebal
  • Peminyakan pada kulit memiliki tujuan antara lain untuk pelumas serat- serat kulit agar kulit menjadi tahan tarik dan tahan getar, menjaga serat kulit agar tidak lengket satu dengan yang lainnya, dan membuat kulit tahan air.
  • Penggemukkan bertujuan agar zat penyamak tidak keluar ke permukaan sebelum kering.
  • Pengeringan dilakukan bagi kulit atasan dengan tujuan untuk menghentikan proses kimiawi dalam kulit. Kulit yang diperah airnya dengan mesin atau tangan kemudian dikeringkan.
  • Pelembaban dilakukan bagi kulit bawahan dengan tujuan agar kulit dengan mudah dapat menyesuaikan dengan kondisi udara disekitar.
  • Kegiatan akhir dari bagian ini adalah peregangan yang bertujuan agar kulit mulut secara maksimal. Sehingga dengan demikian, tidak akan mulur lagi setelah menjadi barang.

Jenis - jenis penyamakan kulit

  1. Penyamakan nabati. penyamakan nabati digunakan bahan penyamak nabati yang berasal dari alam. Bahan penyamak nabati merupakan bahan penyamak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung bahan penyamak.
  2. Penyamakan krom. menggunakan krom sulfat basa. Kulit yang disamak dengan bahan penyamak ini memberi sifat lemas, kuat, tetapi kurang berisi.
  3. Penyamakan kombinasi. adalah penyamakan kulit dengan dua atau lebih bahan penyamak, dengan tujuan saling melengkapi karena setiap bahan penyamak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
  4. Penyamakan sintesis. Pada dasarnya penyamakan sintesis tidak jauh beda dengan penyamakan nabati, hanya saja menggunakan bahan sintesis yaitu organic polyacid yang memiliki kemampuan menyamak kulit.


Minggu, 25 Oktober 2015

Perkembangan Sapi Perah Di Indonesia

Bangsa sapi perah yang asli dari Indonesia dapat dikatakan tidak ada. Sapi perah di Indonesia berasal dari sapi impor dan hasil persilangan antara sapi impor dengan sapi lokal. Menurut Dirjen Peternakan (1996) pada tahun 1995 di Indonesia terdapat sekitar 200.000 ekor sapi perah dan hampir seluruhnya merupakan sapi FH dan keturunannya. Sapi FH dimasukkan di Indonesia dari negeri Belanda atau Australia. Sejak tahun 1972 mulai diimpor semen beku dari New Zealand, dan mulai tahun 1979 dilakukan impor sapi dara FH langsung dari Australia dan New Zealand. 

Sebelum tahun 1979 sapi-sapi FH murni diternakkan antara lain di :
  • Rowoseneng, Temanggung
  • Baturraden, Purwokerto
  • Lembang, Bandung
  • Pasar Minggu, Jakarta.

Produksi susu sapi FH di Indonesia tidak setinggi di tempat asalnya. Hal ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : iklim, kualitas pakan, seleksi yang kurang ketat, manajemen dan mungkin juga sapi yang dikirim ke Indonesia kualitas genetiknya tidak sebaik yang diternakkan di negeri asalnya. Sapi FH murni yang ada di Indonesia rata-rata produksi susunya sekitar 10 liter per hari dengan calving interval 12 – 15 bulan dan lama laktasi kurang lebih 10 bulan, atau produksi susu rata-rata 2.500 – 3.000 liter per laktasi.


Hasil silangan antara sapi lokal dengan sapi FH sering disebut sapi PFH (Peranakan Friesian Holstein). Sapi ini banyak dipelihara rakyat terutama di daerah Boyolali, Solo, Ungaran, Semarang dan Yogyakarta. Dapat dijumpai pula sapi PFH di daerah Pujon, Batu, Malang dan sekitarnya. Warna sapi PFH seperti sapi FH tetapi sering dijumpai warna yang menyimpang, misalnya warna bulu kipas ekor hitam, kuku berwarna hitam dan bentuk tubuhnya memperlihatkan bentuk sapi lokal, kadang-kadang masih terlihat adanya gumba yang meninggi.

Berdasarkan asal-usulnya sapi perah di Indonesia, dapat digolongkan menjadi tiga kelompok (berdasarkan kemurnian darah bangsanya): yaitu :
  • Sapi bangsa murni (pure breed) FH. Sapi FH murni, termasuk sapi-sapi FH yang diimpor langsung dari breeder (dilengkapi dengan sertifikat), dan juga sapi kelahiran di Indonesia yang induknya FH murni serta semen atau pejantannya juga merupakan FH murni.
  • Sapi Persilangan atau Peranakan FH (FH crossbred). Ini merupakan sapi hasil persilangan antara sapi FH murni dengan sapi lokal, dan diketahui tingkat kemurnian darah FH nya (berapa persen darah FH nya).
  • Sapi non discript. (Sapi yang tidak jelas kemurnian bangsanya). Termasuk sapi non discript adalah sapi-sapi yang jelas bukan sapi FH murni, tetapi tidak diketahui dengan jelas tingkat kemurnian darah FH nya dan mempunyai ciri-ciri seperti sapi FH.

Pada umumnya untuk sapi crossbred dan sapi non discript seperti diatas, di Indonesia biasa disebut sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH).

Sabtu, 24 Oktober 2015

Sapi Sahiwal, Red Sindhi, Gir, Ongole, Bangsa Sapi dari Daerah Tropis

Bangsa sapi perah dari daerah tropis yang terkenal dan banyak diternakkan termasuk antara lain : Sahiwal, Red Sindhi, Gir ,Ongole. Bangsa sapi perah lain yang kurang populer dan tidak banyak diternakkan antara lain : Kankrey (Gujarat) ; Halikar ; Hissar ; dll.


SAPI SAHIWAL

Sapi Sahiwal adalah sapi perah terbaik di India dan diduga sapi ini merupakan sapi perah asli asal daerah tropis yang terbaik di dunia. Sapi Sahiwal berasal dari daerah Punyab, distrik Montgomery, Pakistan, daerah antara 29o5’ – 30o2’ LU. Daerah tersebut pada musim panas, panasnya sangat hebat rata-rata 107,8oF (42,1oC) dan maksimum mencapai 118 oF (47,8oC), pada musim dingin temperatur udara dapat terus turun sampai 41,7 oF (5,4 oC), dan curah hujan 11 inchi (27,9 cm).

Sapi Sahiwal mempunyai warna kelabu kemerah-merahan atau kebanyakan merah warna sawo atau coklat. Sapi betina bobot badannya mencapai 450 kg, sedangkan yang jantan 500 - 600 kg. Sapi ini tahan hidup di daerah asalnya dan dapat berkembang di daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi. Sapi Sahiwal merupakan sapi perah berasal dari daerah tropis yang produksi susunya paling tinggi yaitu antara 2.500 – 3.000 kg per tahun dengan kadar lemak 4 – 5 %. Menurut Ware (1941) berdasarkan catatan yang ada, sapi Sahiwal yang terbaik dari 289 ekor dapat memproduksi antara 6.000 – 13.000 pound (2.722 – 5.897 liter) dengan kadar lemak 3,7 %.

RED  SINDHI

Sapi Red Sindhi setingkat dibawah sapi Sahiwal. Asal dari daerah distrik Karachi, Hyderabad dan Kohistan. Daerah tersebut umumnya kering dan panas (50 – 108 oF). Sapi Red Sindhi berwarna merah tua dan tubuhnya lebih kecil bila dibandingkan dengan sapi Sahiwal, sapi betina dewasa rata-rata bobot badannya 300 – 350 kg, sedangkan yang jantan 450 – 500 kg.  Produksi susunya juga tidak sebaik sapi Sahiwal, rata-rata 2.000 kg per tahun, tetapi ada yang mencapai 3.000 kg per tahun dengan kadar lemak sekitar 4,9 %.

SAPI GIR 

Sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar dekat Bombay di India Barat dengan curah hujan 20 – 25 inchi atau 50,8 – 63,5 cm. Daerah ini terletak antara 20o5’ – 22o6’ LU. Pada saat musim panas, temperatur udara mencapai 98 oF (36,7 oC)  dan pada musim dingin temperatur udara sampai 60 oF (15,5 oC).

Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk bekerja, baik di sawah maupun di tegalan. Ukuran bobot badan sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan yang jantan dewasa beratnya mencapai 600 kg. Produksi susu rata-rata 2.000 liter per tahun dengan kadar lemak 4,5 – 5 %.

SAPI ONGOLE

Sapi Ongole berasal dari distrik Ongole di India. Warna sapi Ongole putih, tetapi pada pantat, leher dan kepalanya  pada sapi jantan berwarna kelabu gelap. Bobot badan sapi betina dewasa 450 – 500 kg, sedangkan yang jantan 500 – 650 kg. Sapi Ongole produksi susunya jauh dibawah Sahiwal dan Red Sindhi, yaitu rata-rata 3.030 pound (1.374 kg) selama periode laktasi 313 hari dan calving interval rata-rata 479 hari.

Beberapa perbedaan yang nyata antara sapi perah asal daerah subtropis dengan daerah tropis antara lain :
1.Rata-rata produksi susu sapi asal daerah subtropis lebih tinggi dibandingkan dengan sapi asal daerah tropis.
2.Rata-rata sapi asal daerah subtropis tubuhnya lebih besar.
3.Pedet yang dilahirkan sapi asal daerah subtropis pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan sapi asal daerah tropis.
4.Pertambahan bobot badan (body weight gain) sapi asal daerah subtropis lebih tinggi dibandingkan dengan sapi asal daerah tropis.
5.Kedewasaan sapi daerah subtropis lebih cepat dan calving interval (jarak beranak) sapi daerah subtropis lebih pendek.

Jumat, 23 Oktober 2015

Mengenal Sapi Milking Shorthorn dan Red poll, Sapi perah yang Kurang Populer

Bangsa sapi perah yang berasal dari Bos Taurus (sapi Eropa) tetapi popularitas, populasi dan jumlah produksi susunya realtif lebih kecil, antara lain Red Danish berkembang di Denmark, Dutch Belted berkembang di Belanda dan lain-lain. Di negara maju apabila memelihara sapi dengan tujuan utama manghasilkan susu saja disebut special purpose. Selain sapi special purpose di negara maju juga dikenal tipe sapi dual-purpose atau dwiguna artinya sapi tersebut salain dapat menghasilkan susu cukup tinggi dan sapi tersebut mudah digemukkan dengan cepat. Tipe sapi dual purpose atau dwiguna yang dapat menghasilkan susu yang cukup besarnya dan disamping itu juga harus cepat dan mudah digemukkan dan sifat itu harus dapat diwariskan kepada keturunannya. Tipe dual purpose atau dwiguna yang utama adalah bangsa-bangsa sapi Milking Shorthorn dan Red Poll, keduanya terkenal karena produksi susu dan kualitas dagingnya.

Sapi Milking Shorthorn

Bangsa sapi Milking Shothorn karena sapi tersebut tanduknya pendek. Sapi ini juga disebut Derham, asalnya dari Derham, Yorkshire dan Northumberland di Timur Laut Inggris.

sapi milking shorthorn

Ukuran badan
Sapi Milking Shorthorn betina dewasa beratnya berkisar 1.400 – 1.800 pound (635 – 816 kg). Berat pejantan biasanya 2.000 – 2.400 pound (907 – 1.088 kg).

Warna
Sapi Milking Shorthorn warnanya merah dan putih, merah/putih, abu-abu.

Produksi
Sapi Milking Shorthorn menurut DHIA 1976-1977 diperoleh data dari 2.406 ekor produksi susu rata-rata 10.399 pound (4.717 kg) dan lemak 381 pound (173 kg) atau kadar lemak rata-rata 3,66 persen. Sapi Milking Shorthorn pada waktu laktasi (selama menghasilkan susu) nampak kurus, tetapi cepat menjadi gemuk waktu kering. Pedet sapi Milking Shorthorn menghasilkan daging pedet yang bagus. Apabila diberi pakan yang baik dapat menghasilkan daging yang berkualitas tinggi.

Sapi Red Poll

Bangsa sapi Red Poll berasal dari Inggris, hampir sama sifatnya dengan sapi Milking Shorthorn. Sapi ini berasal dari persilangan Norfolk dan Suffolk (inggris) pada tahun 1800. Bangsa sapi ini semula disebut Norfolk dan Suffolk Red Polled. Sejak tahun 1943 disebut Red Poll. Sapi tersebut tidak bertanduk.

sapi red poll

Warna
Sapi Red Poll berwarna merah tua.

Ukuran badan
Sapi Red Poll besarnya cukup, berat sapi betina dewasa 1.200 – 1.700 pound (544 – 771 kg). Berat pejantan 2.000 pound atau lebih.

Produksi
Sejak tahun 1909 – 1946 dari 1.702 sapi yang telah tercatat produksi susu rata-rata 8.615 pound (3.998 kg) dan lemaknya 376 pound (171 kg) dengan kadar lemak 4,3 persen.. Daging pedet Red Poll sama dengan Milking Shorthorn keduanya berkualitas tinggi. Sapi Red Poll maupun Milking Shorthorn menghasilkan karkas yang bagus.

Kamis, 22 Oktober 2015

Bangsa Sapi Perah Baru, Silangan Sapi Bos Taurus dan Bos Indicus

Timbulnya pemikiran menyilangkan sapi dari Bos Taurus (sapi Eropa) dengan Bos Indicus (sapi berponok) adalah untuk menciptakan bangsa sapi perah baru di Australia dan New Zealand, membentuk sapi yang produksi susunya tinggi dan tahan terhadap kondisi padang rumput (tahan panas) dan tahan terhadap caplak. Untuk mewujudkan keinginan tersebut timbul pemikiran menggabungkan daya tahan adaptasi panas dan resistensi terhadap parasit yang dimiliki sapi dari Bos Indicus dengan kemampuan berproduksi susu yang tinggi yang dimiliki oleh Bos Taurus. Dengan demikian terjadilah persilangan antara sapi Bos Taurus dengan Bos Indicus. Berikut ini ada beberapa breed baru sapi perah yang telah diciptakan/direkayasa di Australia antara lain:

AUSTRALIAN ILLAWARA SHORTHORN (AIS)
Sapi ini dikembangkan di distrik Illawara, New South Wales dan banyak berkembang di daerah Queensland dan Australia Barat. AIS berasal dari campuran 3 darah Bos Taurus yaitu Milking Shorthorn, Devon dan Ayrshire. Pada tahun 1977 produksi susu dapat mencapai 3.400 liter per laktasi dengan kadar lemak 4,0 %.  Sapi ini mempunyai warna merah mulus, tetapi ada juga yang pada tubuhnya terdapat bintik-bintik atau bercak-bercak putih pada dada dan flank. Pedet yang dilahirkan bobot badannya sekitar 33 kg, sedangkan induknya mencapai 800 kg. Sapi ini termasuk tipe sapi dwiguna.


AUSTRALIAN  MILKING  ZEBU (AMZ)
AMZ merupakan hasil silangan antara sapi Jersey betina dari Bos Taurus dengan sapi jantan Red Sindhi atau Sahiwal dari Bos Indicus, namun keturunan dari sapi Jersey dengan Red Sindhi banyak disingkirkan. Dari persilangan ini diambil keturunan ketiga dan dikembangkan merupakan sapi AMZ. Seleksi pada ternak hasil silangan tersebut terutama berdasarkan tes ketahanan terhadap stres yang ditimbulkan oleh iklim panas. Sapi AMZ mempunyai warna bulu coklat kekuningan sampai kemerahan. Bobot badan pedet yang baru dilahirkan antara 20 – 30 kg, sedangkan sapi betina dewasa antara 320 – 400 kg, dan jantan dewasa berkisar antara 500 – 550 kg. Di Queensland produksi susu mencapai 4.159 liter per laktasi, di tempat yang sama sapi FH hanya memproduksi susu 3.852 liter per laktasi. Sapi ini di New South Wales yang udaranya sejuk produksi susunya 1.425 liter per laktasi (1977), dengan kadar lemak susunya 4,9 %. Sapi ini sudah diimpor ke Malaysia, Fiji, Philipina dan Trinidat.

AUTRALIAN  FRISIAN  SAHIWAL (AFS)
Pada tahun 1952 pejantan Sahiwal yang diimpor dari Pakistan oleh CSIRO disilangkan dengan betina Jersey menghasilkan AMZ. Oleh Department of Primary Industries disilangkan dengan betina Sahiwal. Warna sapi ini tidak menentu tetapi warna umumnya hitam, coklat dan merah, bulunya halus mengkilat. Bobot lahir sekitar 28 kg, sapi induk berat badannya mencapai 580 kg, dan pejantan dapat mencapai 650 kg. Bentuk tubuhnya mirip dengan sapi perah, tetapi mempunyai bincut (ponok) kecil, telinga besar dan kakinya lebih kuat daripada sapi FH. Produksi susunya di Queensland 2.376 – 4.159 liter per laktasi, ini berarti masih dibawah produksi susu sapi FH sampai diatas AMZ. Sapi ini termasuk sapi dwiguna dan merupakan sapi yang tahan terhadap caplak.

Rabu, 21 Oktober 2015

Mengenal si Cantik Sapi Jersey

Bangsa sapi Jersey dikembangkan di pulau Jersey (Inggris) yang terletak hanya 22 mil dari pulau Guernsey. Pulau Jersey juga memiliki padang rumput yang bagus. Sapi Jersey dikembangkan untuk tujuan utama lemak susu untuk mentega, sehingga pulau Jersey hasil utamanya adalah mentega. Seperti halnya sapi Guernsey, sapi Jersey juga tidak disukai untuk produksi daging. Warna sapi Jersey tidak uniform, ada yang berwarna kuning sampai hitam, ada pula yang berwarna merah dan merah tua. Warna yang digemari umumnya warna coklat muda dengan warna agak hitam di daerah kepala, sedangkan sapi jantan mempunyai warna yang lebih tua.

Sapi Jersey adalah sapi perah yang mempunyai tubuh terkecil. Sapi ini meskipun kecil tubuhnya tetapi sebagai sapi perah bentuknya indah. Perutnya jelas tampak besar dibandingkan dengan badannya dan ambingnya besar serta bagus sehingga bentuk segitiga badannya tampak jelas sekali. Pada waktu laktasi badannya tampak tidak berlemak, sehingga merupakan tipe sapi perah yang baik. Sapi Jersey sifatnya sangat peka dan kurang tenang, tetapi hidupnya lebih sederhana dan tahan panas. Kemampuan merumputnya (grassing ability) bagus sekali. Tidak ada sapi perah yang kemampuan merumputnya sebaik sapi Jersey, dapat merumput di atas padang rumput (pastura) yang sedang maupun yang jelek. Syarat-syarat pemelihara-annya lebih rendah daripada bangsa sapi perah yang lebih besar. 


























Warna
Sapi Jersey warnanya tidak seragam (uniform). Ada yang berwarna kuning terang sampai hitam dan ada pula yang berwarna merah dan merah tua. Bulu kipas ekor ada yang  berwarna hitam atau putih. Moncong mulut berwarna hitam dengan warna terang di sekelilingnya. Warna yang umum dan digemari ialah yang berwarna coklat muda, dengan warna agak hitam di kepala, yang jantan berwarna agak lebih tua.

Ukuran badan
Sapi Jersey adalah sapi perah yang terkecil (tergolong small breed) kecuali sapi Kerry dari Ireland. Berat sapi betina (mature cows) berkisar 800 – 1.100 pound (362 – 498 kg). Berat sapi jantan (bull) 1.200 – 1.600 pound (544 – 725 kg).

Bentuk/bangun
Sapi Jersey ini meskipun kecil tetapi bentuknya indah. Perutnya nyata besar dibandingkan dengan badannya. Ambingnya besar dan bagus, sehingga badannya berbentuk segitiga yang nyata sekali. Pada waktu laktasi badannya nampak tidak gemuk, sehingga mendekati tipe perah yang sesungguhnya.

Sifat
Sapi Jersey sifatnya sangat peka dan kurang tenang, tetapi hidupnya lebih sederhana dan tahan panas. Kecakapan merumput bagus sekali. Tidak ada sapi perah yang kecakapannya merumput sebaik sapi Jersey yang dapat merumput di padang rumput (pasture) yang sedang maupun yang jelek. Sapi Jersey meskipun kecil tetapi sangat aktif. Syarat-syarat pemeliharaan sapi Jersey lebih rendah dari pada bangsa sapi yang lebih besar. Sapi jantan (bull) biasanya nakal atau ganas.

Produksi
Sapi Jersey produksi susunya tidak begitu tinggi. Menurut DHIA 1976-1977 rata-rata produksi susu selama satu tahun 10.002 pound (4.541 kg) dengan produksi lemak 495 pound (225) kg atau kadar lemak 5,00 persen dengan total solid 15 persen. Lemak berwarna kuning, butir-butirnya besar sehingga mudah dibuat mentega. Rekor produksi susu dihasilkan oleh sapi yang diberi nama Basil Lucy Minne Patsy milik William H.H. Diley and Son, Canal Winchester, Ohio. Produksi susu dengan pemerahan dua kali sehari selama 365 hari mengasilkan susu 30.180 pound (13.689 kg) dengan kandungan lemak 1.368 pound (620 kg) atau kadar lemak 4,53 persen.

Pedet
Berat pedet waktu lahir kecil 60 pound (27 kg) dan sukar tumbuh.

Perkawinan
Sapi dara Jersey umur 15 bulan berat 575 – 625 pound (260 – 283 kg) dapat dikawinkan.

Selasa, 20 Oktober 2015

Bangsa sapi Guernsey, sikuning dari Inggris

Bangsa sapi Guernsey berasal dari pulau Guernsey di Inggris. Warna sapi Guernsey kuning terang (light fawn) sampai hampir merah dengan tanda warna putih pada dahi, kaki, bulu kipas ekor dan flank. Selain itu juga terdapat warna putih pada bagian tubuhnya, pigmen kulitnya berwarna kuning emas.

Sapi Guernsey umumnya lebih besar daripada sapi Jersey, tetapi lebih kecil bila dibandingkan dengan sapi Holstein. Bobot badan rata-rata sapi betina dewasa mencapai 1.100 pound dengan kisaran antara 800 – 1.300 pound, sedangkan bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 1.700 pound. Sapi ini penampilannya lebih tenang daripada sapi Jersey, tetapi tidak setenang sapi Holstein. Kemampuan merumputnya cukup baik.

Bangsa sapi Guernsey
Warna
Warna sapi Guernsey bervariasi dari kuning terang sampai hampir merah dengan tanda warna putih pada dahi, kaki, rambut kipas ekor dan lipatan antara paha dan perut (flank). Kulit berwana kuning.

Ukuran badan
Sapi Guernsey umumnya lebih besar dari sapi Jersey, tetapi lebih kecil dari pada sapi Holstein. Berat sapi betina dewasa bervariasi antara 800 – 1.300 pound (363 – 589 kg) atau rata-rata 1.100 pound (499 kg).

Sifat
Bangsa sapi Guernsey peka dan aktif, tetapi tidak mudah terganggu. Kecakapan merumput bagus.

Produksi susu
Produksi susu bangsa sapi Guernsey lebih rendah dari sapi Holstein, tetapi kadar lemaknya lebih tinggi. Susu sapi Guernsey berwarna kuning emas dan terkenal di pasaran. Menurut DHIA 1976-1977 rata-rata produksi selama satu tahun 10.764 pound (4.887 kg), produksi lemak 502 pound (228 kg) atau kadar lemak 4,7 persen. Pemegang rekor produksi sapi Guernsey: Cleverland Nances Indy Jean milik Raymond Orisio California, dengan produksi susu 33.380 pound (15.153 kg) dengan produksi lemak 1.421 pound (645 kg).

Pedet
Berat pedet waktu lahir 75-80 pound (35 kg).

Perkawinan
Sapi dara Guernsey umur 15 bulan apabila beratnya 625 – 675 pound (283 – 306 kg) ada tanda-tanda minta kawin dapat dikawinkan, dan beranak pertama pada umur 24 bulan.

Senin, 19 Oktober 2015

Mengenal Sapi Perah Ayrshire, Sikecil yang Sangat Aktif

Bangsa sapi perah Ayrshire berasal dari Country (Shire) di daerah Ayr, yaitu bagian barat daya Skotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput relatif tidak banyak tersedia, dengan demikian ternak terseleksi secara alamiah akan ketahanan serta kesanggupan untuk merumput.

Warna
Warna sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahoni dan warna merahnya amat terang atau hampir hitam.

Ukuran badan
Besarnya sapi Ayrshire lebih kecil dibanding sapi Holstein, dan hampir sama dengan Brown Swiss. Berat rata-rata sapi betina dewasa sekitar 1.250 pound (567 kg). Berat pejantan (bull) berkisar 1.600 – 2.300 pound (726 – 1.403 kg)

sapi perah Ayrshire

Bentuk/bangun
Sapi Ayrshire tanduknya panjang mengarah ke atas. Leher sapi Ayrshire lebih pendek dan tebal dari pada bangsa sapi perah lainnya.

Sifat
Sapi Ayrshire sangat aktif, kurang tenang, peka dengan keadaan di sekitarnya dan cerdik. Sapi Ayrshire cakap merumput karena stamina yang kuat dan keaktifannya.

Produksi susu
Menurut DHIA tahun 1976-1977 rata-rata produksi susu selama satu tahun 11.608 pound (5.360 kg) dengan lemak 471 pound (214 kg) atau kadar lemak 3,99 persen. Leete Farms Betty's Ida tercatat sebagai pemegang rekor pada umur 6 tahun selama 305 hari dengan pemerahan dua kali sehari menghasilkan susu 37.170 pound (16.886 kg) dengan jumlah lemak 1.592 pound (722 kg) atau kadar lemak 4,3 persen.

Pedet
Pedet Ayrshire berat lahir 75 – 80 pound (35 kg).

Perkawinan
Sapi dara Ayrshire umur 15 bulan berat 700 – 750 pound (317 – 340 kg) dapat dikawinkan dan beranak pertama umur 24 bulan.

Minggu, 18 Oktober 2015

Mengenal Bangsa Sapi Brown Swiss, Sapi dengan Kemampuan Merumput yang bagus

Bangsa sapi Brown Swiss dikembangkan di lereng-lereng pegunungan Switzerland (Swiss) dan pada musim semi merumput di kaki gunung sampai lereng yang paling tinggi. Keadaan alam seperti itu melahirkan hewan-hewan yang sangat tangguh dengan kemampuan merumput yang bagus.

Warna
Warna sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap.

Ukuran badan
Sapi Brown Swiss juga temasuk sapi yang besar (large breed). Berat sapi betina dewasa 1.200 – 1.400 pound (544 – 635 kg), dan sapi jantan (bull) beratnya 1.600 – 2.400 pound (726 – 1.088 kg). Ukuran badannya yang besar serta lemak badannya yang berwarna putih, juga disukai untuk produksi daging.
sapi brown swiss

Bentuk/bangun
Bangsa sapi Brown Swiss tidak seperti bangsa sapi perah lainnya, sapi Brown Swiss di Switzerland untuk tujuan susu dan daging. Sapi Brown Swiss tulangnya besar, kulit tebal dan longgar.

Sifat
Sapi Brown Swiss sifatnya tenang dan mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh, jinak dan mudah penanganannya, pandai merumput dan aktif.

Produksi susu
Menurut DHIA tahun 1976 – 1977 menunjukkan produksi susu sapi Brown Swiss selama satu tahun rata-rata 12.428 pound (5.462 kg) dan produksi lemak 502 pound (228 kg) dengan kadar lemak 4,04 persen. Rekor produksi susu dihasilkan oleh sapi yang diberi nama Green Pasture's Rayetta, milik Earnest dan Bert St. John of Glandale, Arizona, dengan produksi susu selama 365 hari sebanyak 36.160 pound (16.402 kg) dengan jumlah lemak 1.611 pound (73 kg), atau kadar lemak 4,5 persen dengan pemerahan dua kali sehari.

Pedet
Pedet sapi Brown Swiss, berat lahir lebih kurang 90 pound (40 kg). Lemak daging pedet Brown Swiss berwarna putih, pertambahan berat cepat dan menghasilkan daging berkualitas bagus.

Perkawinan
Sapi dara Brown Swiss umur 15 bulan apabila beratnya 775 – 825 pound (357 – 374 kg) dapat dikawinkan, diharapkan beranak pertama pada umur 24 bulan.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Mengenal Sapi Friesian Holstein (FH), Bangsa Sapi Perah Unggul dari Belanda

Bangsa sapi Holstein berasal dari Propinsi Friesland (Belanda atau Holland). Di Belanda sapi tersebut disebut Holstein Friesian, di Amerika disebut Holstein. Di Indonesia sapi tersebut disebut Fries Holland atau Friesian Holstein (FH). Nenek moyang sapi Holstein adalah sapi hitam dan sapi putih, yaitu sapi Batavia dan sapi Friesian. Perkembangan sapi Holstein tersebut diawali oleh dua orang imigran Eropa yang tinggal di daerah Deltha Rhine yang subur kira-kira 2000 tahun yang lalu. Daerah Rhine kemudian menjadi negara Belanda, dan sapi Holstein dikembangkan untuk mengatasi kelebihan rumput. Selain itu juga diadakan pengafkiran yang ketat dan selanjutnya dimulai pengembangan genetik.

Perkembangan Sapi Friesian Holstein
Bangsa sapi Holstein adalah bangsa yang tertua. Di dalam masa Romawi (Caesar) kurang lebih 2000 tahun yang lalu, sapi Holstein sudah terdapat di Belanda (Netherland). Sejak jaman itu sampai sekarang, Belanda merupakan negeri sapi perah yang termashur. Sapi Holstein ini tidak hanya berkembang di negara asalnya yaitu di Propinsi Friesland, tetapi juga tersebar ke seluruh pelosok dunia. Sapi Holstein tersebar ke seluruh muka bumi karena dapat menyesuaikan dirinya dengan iklim dan pakan, baik di daerah subtropis maupun di daerah tropis. Sampai saat ini sapi Holstein merupakan sapi perah yang paling populer, karena kemampuan produksi sapi ini tidak diragukan lagi oleh dunia.
Sapi Friesian Holstein (FH), Bangsa Sapi Perah Unggul dari Belanda

Bentuk/bangun Sapi Friesian Holstein
Sapi Holstein termasuk bangsa sapi yang besar (large breed), dengan kesanggupan makan dan ambingnya juga besar. Kepala panjang, sempit dan lurus. Paha lurus dan bahu ramping yang dikehendaki.

Sifat Sapi Friesian Holstein.
Sapi Holstein betina biasanya tenang dan jinak, tetapi yang jantan (bull) umumnya ganas.

Warna Sapi Friesian Holstein
Warna standar sapi Holstein adalah belang hitam putih (black and white) yang berbatas dengan tegas. Imbangan warna putih dan hitam jumlahnya tidak mengikat. Bulu kipas ekor, perut dan kaki dari lutut dan tumit kebawah serta dahi berwarna putih (ada kalanya berbentuk segitiga). Sapi Holstein ada kalanya juga ada yang berwarna merah dan putih, tetapi warna ini belum tentu diwariskan kepada anaknya. Warna yang tidak dikehendaki (cacat warna) adalah warna keseluruhan putih atau keseluruhan hitam, warna hitam pada kaki di bawah lutut, tumit dan bulu kipas ekor.

Ukuran badan Sapi Friesian Holstein
Standar berat sapi Holstein betina dewasa 1.250 pound (567 kg), dan berat pejantan (bull) tidak kurang dari 1.800 pound (816 kg). Kebanyakan berat sapi betina dewasa sekitar 1.300 – 1.600 pound (589 – 725 kg) dan yang jantan beratnya diatas satu ton. Sapi Holstein adalah sapi perah yang tergolong paling berat dibanding bangsa sapi lainnya.

Produksi Susu Sapi Friesian Holstein
Menurut Dairy Herd Improvement Association (DHIA) diperoleh data tahun 1976-1977 sebanyak 1,1 juta ekor rata-rata produksi susu selama satu tahun 14.293 pound (6.489 kg) dan produksi lemak 525 pound (238 kg) atau 3,7 persen. Rekor produksi susu bernama Beecher Arlinda Ellen milik Herold Beecher family, Rochester, Indiana, yang produksi susu 365 hari dengan pemerahan dua kali sehari menghasilkan susu 55.662 pound (27.830 kg) dan lemak 1.572 pound (713 kg) atau 2,8 persen. Apabila dihitung produksi susu setiap harinya rata-rata 74 liter/ekor/hari dengan produksi susu bulan pertama dan kedua setelah melahirkan rata-rata 90,8 liter/ekor/hari

Pedet Sapi Friesian Holstein
Pedet sapi Holstein besar dan tegap, berat lahir rata-rata 92 pound (42 kg).

Perkawinan Sapi Friesian Holstein
Sapi muda (dara) Holstein umur 15 bulan apabila beratnya 800 – 850 pound (362 – 385 kg) ada tanda minta kawin, maka sudah dapat dikawinkan, dan diharapkan beranak pertama umur 24 bulan.

Rabu, 14 Oktober 2015

Bisnis Peternakan yang Paling Banyak di Cari di Indonesia

Bisnis peternakan merupakan bisnis yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, sebagian besar bertujuan untuk bisnis sampingan maupun sebagai sarana tabungan. karena itu banyak orang mencari referensi bisnis tersebut di situs pencari seperti google. berdasarkan adwords (salah satu aplikasi milik google untuk sarana periklanan) bisnis peternakan yang paling banyak dicari di Indonesia adalah:

Dengan kata kunci peternakan :
peternakan sapi rata - rata 2900 pencarian / bulan
peternakan kambing  rata - rata 1900 pencarian / bulan
peternakan ayam rata - rata 1300 pencarian / bulan
peternakan bebek rata - rata 880 pencarian / bulan
peternakan kelinci rata - rata 720 pencarian / bulan

Bisnis Peternakan yang Paling Banyak di Cari di Indonesia

sedangkan untuk kata kunci ternak :
ternak kroto rata - rata 18.000 pencarian / bulan
ternak kenari rata - rata 14.800 pencarian / bulan
ternak lele rata - rata 12.900 pencarian / bulan
ternak kambing rata - rata 9.900 pencarian / bulan
ternak jangkrik rata - rata 6.000 pencarian / bulan

angka ini bukan sebagai angka pacuan untuk bisnis peternakan yang paling menguntungkan. akan tetapi dapat digunakan sebagai keingintahuan masyarakat indonesia dalam hal bisnis peternakan dan angka tersebut dapat berubah ubah setiap bulannya.

Minggu, 11 Oktober 2015

Penyakit Kembung Pada Ternak

Ternak yang mengalami penyakit kembung biasanya adalah ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan kerbau. Kondisi cuaca yang bergantian, musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, sering mengakibatkan munculnya Penyakit kembung pada ternak. Penyakit ini dikarenakan dalam perut ternak banyak terdapat angin. Biasanya pada ternak terjadi disebabkan karena pencernaan yang terganggu oleh pakan di lambung (rumen) ternak yang mengalami proses fermentasi yang berlangsung cepat dari biasanya.

Penyakit kembung pada ternak awalnya muncul akibat dari pakan yang memiliki gas, jika makan pada saat kondisi tertentu. Contohnya:
  • ternak makan sumber pakan yang masih banyak memiliki banyak kandungan air.
  • ternak makan pakan hijauan yang berasal dari kacang-kacangan, bijian-bijian yang digiling halus dalam bentuk tepung.
  • ternak makan rumput, tanaman, pohon yan masih muda.
  • Tanaman, atau tumbuhan yang ditaman kemudian diberi pupuk urea. 

penyakit kembung pada ternak

Jika ternak yang mengalami kembung, serta mengeluarkan buih, biasanya pakan yang dimakan ialah banyak memiliki kandungan saponin yaitu semacam zat yang berbuih seperti yang terdapat pada sabun. Bisa juga disebabkan karena ternak dalam keadaan bunting, kekurangan darah, sakit, badan lemas, ataupun ternak sedang proses penyembuhan dari sakit tertentu. Gas dari pakan yang menyebabkan ternak kembung berasal dari aktivitas fermentasi yang terjadi pada perut besar (rumen) yang terlalu cepat. Aktivitas fermentasi yang menyebabkan penyakit ini tidak seperti biasanya, sehingga gas dalam rumen tidak dapat keluar dengan cepat sehingga banyak gas yang terperangkat dalam rumen. Gas yang muncul ini antara lain: gas methana, Karbon Dioksida(CO2), dan lain-lain. Gas tersebut yang mengakibatkan ternak mengalami penyakit kembung.

Gejala Penyakit Kembung Pada ternak:
  • ternak sakit, akan merasa sulit untuk bernapas, gelisah, dan ternak banyak diam.
  • Biasanya akan keluar cairan bewarna bening pada hidung ternak.
  • Bagian yang mengalami kembung, bagian kiri, bila diketuk-ketuk dengan jari tangan, seperti bunyi bedug, bola kosong
  • ternak akan bernapas dengan mulutnya.
  • Punggung ternak dalam keadaan memungkuk, nada denyut jantungnya akan semakin lemas.
  • ternak mengerang dengan suara keras.
  • Pada tahap kritis, ternak akan terjatuh, dan akan susah untuk kembali bangun, jika hal ini dibiarkan, dan tidak segera diambil tindakan, ternak akan mati.
  • Pada saat terlentang, ternak akan menjulurkan lehernya, untuk mengeluarkan angin.
Pengendalian ternak yang terkena penyakit kembung:
Kembung yang tidak berat, biasanya akan sembuh tanpa diobati, khususnya ternak yang beraktivitas. Penyakit kembung yang parah pada ternak, biasanya karena ternak kurang bergerak.
Untuk menghindari penyakit ini, alangkah baiknya jangan membiarkan ternak terlalu lapar, dan jangan memberikan pakan ternak yang dapat mengakibakan kembung. Seperti pakan hijauan jenis kacang-kacangan agar diberikan sekitar 50% dari jumlah pakan. ternak sebelum diberi pakan hijauan sebaiknya diberikan dulu hay (jerami kering atau rumput kering). Sumber pakan tersebut dapat mempertahankan gerak penyusutan rumen dengan normal. Kita sebagai peternak, jangan memberikan pakan hijauan yang muda, banyak memiliki kandungan air karena hujan atau embun pagi. Jadi berikanlah pakan hijauan yang sudah agak kering. Hindari pemberian pakan yang mengakibatkan proses fermentasi berlangsung cepat Seperti kol, lobak, dan wortel. Namun jika situasi memaksa, pakan hijauan alangkah baiknya diberi percikan minyak kelapa.

Pengobatan Penyakit Kembung Pada ternak:
  • Sediakan minyak nabati seperti, minyak kelapa, minyak kedali, atau minyak sawit. Takaran 100-200 ml atau sekitar ½ gelas sampai 1 gelas, carannya dengan mencokoki minyak tersebut kedalam mulut melalui mulut samping.
  • Dengan mencokoki minuman 1 sachet/kemasan jamu anti masuk angin untuk manusia, diberikan minuman bersoda, kemudian mengoleskan minyak kayu putih.
  • ternak dicekok 1 gelas minuman bersoda seperti coca-cola atau sprite. Balur perut ternak dengan bawah merah yang telah dihaluskan, selanjutnya dicampur dengan minyak angin. Jika angin telah keluar melalui anus, kedua kaki ternak depan diangkat keatas, sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. Kita usahakan ternak selalu dalam keadaan berdiri dan mulutnya dalam keadaan terbuka, bisa ditaruh kayu dengan melintang.
  • Memberikan obat, semacam antibiotic seperti panicilin yang kegunaannya untuk mengurangi jumlah bakteri penghasil gas dalam rumen sapi. Seekor ternak bisa diberi 50ml Tymposol yang telah dicampur dan dilarutkan ke dalam setengah liter air.
  • Ini ialah bagian agak ekstrem, yaitu dengan menusukan sesuatu ke anus ternak, dengan tangkai daun papaya yang sudah dioleskan dengan minyak seprti minyak goreng, sehingga ternak tidak akan terluka. Selanjutnya, kedua sisi perut ternak dijepit, jadi gas nya akan keluar melalui tangkai daun papaya.

Rabu, 07 Oktober 2015

Pengaruh Bambu Pada Fermentasi Dadih

Dadih merupakan produk fermentasi dari bambu sebagai media fermentasi yang merubah laktosa menjadi asam laktat dalam proses pembuatannya. Susu kerbau yang digunakan sebagai bahan utama dadih tidak mudah ditemukan dan ketersediannya tidak selalu ada, karena itu dibutuhkan susu pengganti sebagai sebagai bahan utama pembuatan dadih. Susu sapi merupakan salah satu susu yang paling berpotensi dijadikan pengganti susu kerbau. Susu sapi banyak ditemukan di Indonesia, ketersediannya pun dapat dikatakan stabil walaupun masih memberlakukan pemasukan susu impor untuk pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia. 

bambu

Bambu sebagai wadah pembuatan dadih sekaligus tempat perkembangbiakan bakteri asam laktat yang digunakan dalam pembuatan dadih di Sumatera barat berbeda. Bambu yang sering digunakan adalah bambu betung. Masing- masing bagian ruas dari bambu tersebut mempunyai daya serap yang berbeda, hal tersebut akan membuat kualitas dadih yang dihasilkan juga akan berbeda. 
Ruas bambu pada bagian pangkal adalah bagian bambu yang paling tua diantara ruas yang lain dalam satu batang bambu. Bagian pangkal yang digunakan dalam penelitian adalah ruas pertama yang keluar dari dalam tanah sampai pada ruas ke 5. Ruas pangkal bambu betung mempunyai ketebalan paling tinggi diantara bagian yang lain sehingga daya serap air lebih tinggi. Pada bagian ini kadar air bambu yaitu berkisar 57,58%.

Ruas bambu pada bagian tengah adalah bagian bambu yang berada ditengah batang bambu, pada bagian ini ruas bambu lebih muda dari bagian pangkal dan lebih tua dari bagian ujung ruas dalam satu batang bambu danketebalan pada ruas bagian ini juga mempunyai ketabalan lebih kecil  dari bagian pangkal sehingga daya serap air lebihrendahdaribagianpangkal. Bagian tengah yang digunakan dalam penelitian adalah ruas ke 15 sampai 20. Pada bagian ini kadar air bambu berkisar 45,07%.

Ruas bambu pada bagian ujung adalah bagian bambu yang paling muda diantara ruas yang lain dalam satu batang bambu. Bagian ujung yang digunakan dalam penelitian adalah ruas ke 30 sampai 35.Bagian ujung mempunyai ketebalan paling kecil diantara bagian yang lain dandaya serap air pada bagian ini paling kecil. Pada bagian ini kadar air bambu berkisar 25,19%.

Kamis, 01 Oktober 2015

Bakteri Asam Laktat Pada Dadih

Bakteri asam laktat (BAL) mulanya ditujukan hanya untuk sekelompok bakteri yang menyebabkan keasaman pada susu (milk-souring organisms). Secara umum BAL didefinisikan sebagai suatu kelompok bakterigram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat sebagai produk akhir metabolik utama selama fermentasi karbohidrat. 

bakteri asam laktat

Bakteri asam laktat (BAL) yang terdapat dalam dadih meliputi genus Lactobacillusdengan spesies Lb. Brevis, Lb. casei subsp. casei, Lb.casei subsp. rhamnosus, genus Streptococcusdengan spesies S. faecalis subsp. liquefaciens,genus Leuconostocdengan spesies Leu. Mesentroides,dan genus Pediococcusdengan spesiesLc. lactis subsp. lactis, Lc. lactis subsp.Selain itu juga ditemukan bakteri didalam dadih yang tergolong non-bakteri asam laktat yaitu Micrococcusvarians, Bacillus cereus dan Staphylococcussaprophyticus serta khamir yaitu Endomyces lactisLactococcus